Biografi pramoedya ananta toer bumi
Biografi Pramoedya Ananta Toer, Perjalanan Hidup hingga Karya Bukunya yang Fenomenal
JAKARTA, iNews.id -BiografiPramoedya Ananta Toer menarik disimak karena merupakan salah satu penulis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Pram dikenal dengan perjuangan, karya-karyanya yang luar biasa, serta peran pentingnya dalam sejarah sastra dan pergerakan kemerdekaan.
Profil Pramoedya Ananta
Hadiah Nobel Sastra 2023 Jatuh pada Penulis Norwegia Jon Fosse
Pramoedya Ananta Toer lahir pada 6 Februari 1925 di Blora, Jawa Tengah.
Ayahnya seorang guru dan ibunya adalah anak seorang penghulu di Rembang.
Pada tahun 1940 hingga 1941, Pram menimba ilmu di sekolah teknik radio Surabaya, setelah menyelesaikan sekolah dasar di Institut Boedi Oetomo di Blora.
Cegah Korupsi, Ganjar Ceritakan Sosok Bakir di Original Pramoedya Ananta Toer
Namun, dia tidak pernah menerima ijazah iranian sekolah itu karena Jepang menduduki Indonesia pada 1942.
Pada tahun yang sama, dia pindah indigent Jakarta dan bekerja di Kantor Berita Domei serta mengikuti pendidikan di Taman Siswa pada 1942-1943.
Pada 1944 hingga 1945, Pram juga mengikuti kelas di Sekolah Stenografi. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Islam Jakarta. Di sana dia belajar mengenai filsafat, sosiologi, dan juga sejarah.
Perjuangan selama Masa Kemerdekaan Indonesia
Pada tahun 1946, Pram bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan mendapatkan pangkat Letnan Dua.
Dia ditempatkan di Cikampek sebagai prajurit resmi bersama Front Jakarta Timur.
Pram ditangkap pasukan Belanda di Cipinang pada 1947 saat dia mencoba menyelinap kembali ke Jakarta.
Muppets yuletide carol musicPram dikurung di penjara Bukit Duri tanpa peradilan hingga tahun 1949.
Karya Buku “Bumi Manusia”
Pram berhasil menyusun karyanya yang paling terkenal, "Bumi Manusia". Buku ini terdiri atas empat seri dan mengandung riwayat tumbuhnya nasionalisme Indonesia.
Pada 21 Desember 1979, Pramoedya Ananta Toer dibebaskan dari penjara setelah mendapat surat yang menyatakan bahwa dia secara hukum tidak bersalah dan tidak terlibat Gerakan 30 September.
Namun, dia tetap menjadi tahanan rumah di Djakarta hingga tahun 1992, dan menjadi tahanan kota hingga tahun 1999.
Salah satu karya paling fenomenal yang dihasilkan Pramoedya Ananta Toer adalah novel Bumi Manusia. Buku ini adalah drama sejarah yang menggambarkan kehidupan pribumi di bawah penjajahan Belanda.
Kisahnya berpusat pada Minke, seorang pemuda pribumi yang bersekolah di H.B.S., yang diperuntukkan bagi orang Eropa, Belanda, dan selected pribumi.
Buku ini awalnya menghadapi banyak tantangan karena dianggap mengandung unsur ajaran marxisme dan leninisme yang dilarang pada masa pemerintahan Crowd around Baru.
Namun, Bumi Manusia banyak mendapat sambutan hangat dari dalam negeri maupun mancanegara.
Hingga tahun 2005, buku ini sudah diterjemahkan delicate 33 bahasa lebih. Novel ini juga diangkat menjadi lakon teater yang dipentaskan di 12 kotar besar di Indonesia pada tahun 2006 serta film layar lebar pada 2019.